
RIBUAN warga Yaman turun ke jalan pada hari Sabtu kemarin (24/1/20150 dalam aksi demonstrasi terbesar menentang kelompok pemberontak Syiah Houthi yang mendominasi negara. Aksi itu terjadi dua hari setelah pengunduran diri Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dari jabatannya.
Milisi Houthi bersenjata menembak dan melukai empat orang dalam sebuah protes di pelabuhan Laut Merah Hodeida, warga mengatakan. Di Sanaa, dua agen intelijen ditembak mati oleh orang bersenjata menggunakan sepeda motor, kata dua sumber keamanan kepada Reuters.
Saksi mata mengatakan kerumunan massa diperkirakan hingga 10.000 orang yang berbaris dari Universitas Sanaa menuju rumah Hadi sejauh 3 km sambil meneriakkan celaan terhadap Syiah Houthi.
“Hidup rakyat Yaman. Tidak untuk Houthi dan tidak untuk Affash,” teriak kerumunan massa, dengan menggunakan nama panggilan untuk mantan Presiden Ali Abdullah Saleh yang digulingkan dalam pemberontakan tahun 2011 lalu.
Saleh menurut Dewan Keamanan PBB membantu Houthi menguasai Sanaa, ibukota negara mayoritas Sunni, pada bulan September.
“Kami datang hari ini untuk menolak kudeta dan menentang kontrol milisi Houthi atas ibukota,” kata salah seorang mahasiswa yang mengidentifikasi dirinya sebagai Maimouna, sambil membawa poster menentang rencana untuk menggabungkan pejuang Houthi menjadi tentara.
Aksi demonstrasi serupa juga berlangsung di provinsi lain, termasuk Taiz, al-Bayda, Ibb dan Hodeida.[fq/islampos]
No comments:
Post a Comment