Thursday, 26 March 2015

Houthi Bersumpah Serang Balik Saudi di Yaman


Amanda Puspita Sari, CNN Indonesia Kamis, 26/03/2015 13:23 WIB
Houthi Bersumpah Serang Balik Saudi di Yaman

Kelompok pemberontak Houthi bersumpah akan membalas serangan udara yang diluncurkan Arab Saudi terhadap markas mereka di Yaman. (Reuters/Khaled Abdullah)

Sanaa, CNN Indonesia -- Pejabat senior Houthi, Mohammed al-Bukhaiti, bersumpah kelompok pemberontak ini akan membalas serangan udara yang diluncurkan Arab Saudi di berbagai markas mereka di Yaman pada Rabu (25/3).

"Ini adalah deklarasi perang terhadap orang-orang Yaman. Kami akan melawan mereka yang memerangi kami," kata Bukhaiti dikutip dari Sputnik, Rabu (25/3).

Bukhaiti menambahkan bahwa Arab Saudi dan berbagai negara sekutu Teluk Arab akan menyesal telah melancarkan operasi militer terhadap Houthi.

"Mereka menyerang, mereka yang memulai semua ini, jadi mereka akan bertanggung jawab kepada Allah dan semua orang atas konsekuensinya," kata Bukhaiti melanjutkan.

"Serangan ini merupakan kejutan bagi kami, dan kami akan membalasnya dengan segala cara," ujar Bukhaiti.

Bukhaiti juga memperingatkan bahwa "agresi" Arab Saudi dan negara sekutu Teluk Arab atas Houthi dapat memulai "perang berkepanjangan".


Arab Saudi, bersama dengan negara sekutu Teluk Arab yang bergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) memulai serangan militer terhadap pemberontak Houthi atas permintaan Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, pada Rabu (25/3) malam.

Menurut Gedung Putih, operasi tersebut mendapat dukungan dari Washington, meskipun Amerika Serikat tidak terlibat dalam aksi militer secara langsung.

Arab Saudi dan beberapa pejabat senior dari AS menyatakan bahwa tim koordinasi AS sudah berada di Arab Saudi. Sumber anonim tersebut belum memberikan rincian jelas apa yang akan mereka lakukan. Namun, kemungkinan mereka akan meminta bantuan udara AS, citra satelit, dan hasil pantauan intelijen lain.

Meskipun demikian, Duta Besar Amerika Serikat untuk Arab Saudi, Adel Al-Jubeir memastikan bahwa AS tidak akan terlibat dalam serangan udara melawan Houthi. Koalisi serangan udara tersebut terdiri dari 10 negara yang berarti akan melibatkan pihak lain di luar enam anggota GCC.

Jubeir mengumumkan operasi tersebut akan dilakukan di berbagai daerah, termasuk Aden, tempat Presiden Hadi berlindung dan membentuk pemerintahan baru setelah ibu kota Sana'a direbut oleh Houthi.

Hingga berita ini ditulis, keberadaan Presiden Hadi masih simpang siur. Juru Bicara Houthi, Mohammed AlBukhaiti, mengatakan bahwa Hadi sudah meninggalkan Aden saat kelompok Houthi mulai bergerak ke sana. (ama/stu)

No comments:

Post a Comment