Hanna Azarya Samosir, CNN Indonesia Kamis, 26/03/2015 20:33 WIB
Iran: Serangan ke Yaman akan jadi Bumerang bagi Saudi
![]() |
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan udara koalisi 10 negara yang diprakarsai oleh Arab Saudi untuk membantu pemerintah Yaman dengan menggempur kelompok pemberontak Houthi mendapat kecaman dari Iran. Menurut Kepala Komite Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional Iran, Alaeddin Boroujerdi, serangan tersebut justru akan menjadi bumerang bagi Arab Saudi.
"Asap dari api perang ini akan menusuk menyerang mata Saudi, memaksa mereka untuk segera menghentikan perang ini," ujar Boroujerdi seperti dikutip Sputnik, Kamis (26/3).
Menurut Boroujerdi, perang di Yaman akan meluas ke wilayah negara tetangga lain. Boroujerdi menekankan bahwa Saudi bertanggung jawab jika hal itu terjadi.
Dengan pecahnya perang ini, Boroujerdi menganggap Saudi tidak peduli dengan masalah agama yang sedang menganga di tengah umat Muslim.
"(Saudi) tidak peduli dengan masalah-masalah di dunia Muslim," katanya.
Boroujerdi beranggapan bahwa Amerika Serikat memegang peran penting dalam kemelut ini.
"Washington memiliki peran yang dimainkan dalam situasi ini. Negara-negara Arab tidak dapat beraksi tanpa izin dari Amerika Serikat," ucapnya.
Guna menghindari pecahnya perang yang lebih besar, Boroujerdi berseru kepada koalisi serangan udara Arab Saudi untuk segera menghentikan operasi militer mereka di Yaman. Menurut Boroujerdi, politik internal dan perselisihan etnis dan suku di Yaman hanya dapat diselesaikan dengan pendekatan diplomatik.
Seperti dilansir Reuters, Iran adalah sekutu kelompok Syiah Houthi yang sedang berperang dengan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Di tengah kisruh Yaman, Arab Saudi meluncurkan serangan udara guna membantu pemerintah melawan Houthi.
"Kami bertekad untuk melindungi pemerintah Yaman yang sah. Kekalahan Yaman bukan pilihan bagi kami atau bagi rekan koalisi kami," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, kepada CNN.
Para sekutu Saudi, terutama negara-negara Teluk kecuali Oman, juga membantu dengan kekuatan militer untuk mencegah Houthi yang didukung Iran mencapai Aden, tempat Presiden Yaman Abd Rabou Mansour Hadi berlindung.
Negara-negara Teluk memutuskan untuk menggempur "agresi Houthi" setelah ada permintaan dari Hadi. Saudi dan negara-negara Arab menganggap Houthi yang melakukan pemberontakan di Yaman adalah "ancaman besar" bagi stabilitas kawasan Teluk.
Dalam pernyataan bersama beberapa waktu lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar dan Kuwait memasukkan ancaman Houthi sama dengan al-Qaidah dan ISIS yang harus diberantas.
Houthi adalah pemberontak Syiah yang muncul pada 1962 yang awalnya menguasai wilayah utara Yaman. Namun, sejak akhir tahun lalu, Houthi mulai meluaskan kekuasaan ke arah ibu kota Yaman, Sanaa. (den)
http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150326173948-120-42159/iran-serangan-ke-yaman-akan-jadi-bumerang-bagi-saudi/
No comments:
Post a Comment