Thursday, 26 March 2015

Houthi Digempur Koalisi Saudi, Presiden Yaman Bersemangat


Amanda Puspita Sari, CNN Indonesia Kamis, 26/03/2015 16:31 WIB
Houthi Digempur Koalisi Saudi, Presiden Yaman Bersemangat

Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi tengah bersemangat tinggi mengetahui koalisi internasional membantunya menggempur pemberontak Houthi. (Reuters/Khaled Abdullah)


Sanaa, CNN Indonesia -- Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang tetap berbasis di Aden, bersemangat mengetahui bahwa koalisi internasional yang dipimpin oleh sekutunya, Arab Saudi, mulai meluncurkan operasi militer terhadap kelompok pemberontak Houthi yang menentang pemerintahannya.

"Operasi ini telah memulihkan tekad rakyat untuk melawan Houthi," kata Mohammed Marem, direktur Kantor Kepresidenan Yaman kepada Reuters, Kamis (26/3).

"Presiden bersemangat dan berterima kasih negara-negara Teluk, Mesir, Yordania, Sudan dan semua negara di kawasan tersebut," kata Marem melanjutakan.

Operasi militer terhadap Yaman diinisiasi oleh serangan udara Arab Saudi pada Rabu (25/3) malam. Marem menjelaskan bahwa operasi militer yang dimulai pada Kamis (26/3) pagi ini akan ditujukan terutama terhadap pertahanan udara Houthi di sebelah utara Yaman.

Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa pasukan yang setia kepada Hadi terus membombardir pangkalan udara yang berlokasi di dekat Aden pada Kamis (26/3). Pangkalan udara yang merupakan bekas basis pasukan AS ini sempat direbut oleh pemberontak Houthi pada siang hari, namun tidak berlangsung lama.

Beberapa sumber pemerintah menyatakan bahwa di sejumlah daerah kelompok pemberontak Houthi telah melarikan diri.

Pada Kamis (26/3), Arab Saudi telah menurunkan 100 jet tempur, 150 ribu tentara dan pasukan angkatan laut pada Kamis (26/3) untuk menggempur pemberontak Houthi di Yaman. Selain Saudi, beberapa negara Arab lainnya ikut membantu menghantam Houthi yang telah menguasai ibu kota Sanaa.

Dalam pernyataan bersama beberapa waktu lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar dan Kuwait memasukkan ancaman Houthi sama dengan al-Qaidah dan ISIS yang harus diberantas.

Houthi, pemberontak Syiah yang muncul pada 1962 itu, awalnya hanya menguasai wilayah utara Yaman. Namun sejak tahun lalu mulai meluaskan agresi mereka ke ibu kota hingga akhirnya berhasil merebut sebagian besar Sanaa pada September 2014.
Lihat juga:Apa yang Harus Diketahui Soal Al-Houthi

Dukungan AS

Pada operasi ini, UEA telah mengirimkan 30 jet tempur, Bahrain 15, Kuwait 15, Qatar 10 dah Yordania 6. Mesir, Pakistan dan Sudan juga telah menyatakan kesiapan mereka bergabung dengan kekuatan Saudi.

Royal Saudi Air Force dilaporkan mengendalikan wilayah udara Yaman sejak Kamis (26/3) pagi.

Arab Saudi, bersama dengan negara sekutu Teluk Arab yang bergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) memulai serangan militer terhadap pemberontak Houthi atas permintaan Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, pada Rabu (25/3) malam.

Menurut Gedung Putih, operasi tersebut mendapat dukungan dari Washington, meskipun Amerika Serikat tidak terlibat dalam aksi militer secara langsung.

Arab Saudi dan beberapa pejabat senior dari AS menyatakan bahwa tim koordinasi AS sudah berada di Arab Saudi. Sumber anonim tersebut belum memberikan rincian jelas apa yang akan mereka lakukan. Namun, kemungkinan mereka akan meminta bantuan udara AS, citra satelit, dan hasil pantauan intelijen lain.

Meskipun demikian, Duta Besar Amerika Serikat untuk Arab Saudi, Adel Al-Jubeir memastikan bahwa AS tidak akan terlibat dalam serangan udara melawan Houthi. Koalisi serangan udara tersebut terdiri dari 10 negara yang berarti akan melibatkan pihak lain di luar enam anggota GCC.

Jubeir mengumumkan operasi tersebut akan dilakukan di berbagai daerah, termasuk Aden, tempat Presiden Hadi berlindung dan membentuk pemerintahan baru setelah ibu kota Sana'a direbut oleh Houthi

Terdapat dugaan bahwa sejumlah pemimpin Houthi termasuk Abdulkhaliq al-Houthi, Yousuf al-Madani, dan Yousuf al-fishi telah tewas. Sementara, kepala Komite Revolusioner untuk Houthi, Mohammed Ali al-Hothi, dilaporkan terluka.

Korban sipil pun dilaporkan ikut menjadi korban atas serangan ini. Sebanyak 22 orang tewas, sementara 30 lainnya terluka. Jumlah korban diperkirakan terus bertambah. (ama/stu)
http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150326151520-120-42112/houthi-digempur-koalisi-saudi-presiden-yaman-bersemangat/

No comments:

Post a Comment